BIDANG KAJIAN DAN PENDEKATAN
SOSIOLOGI PENDIDIKAN ISLAM
Makalah ini disusun dan diajukan untuk
memenuhi tugas matakuliah
Sosiologi Pendidikan Islam
Semester V B
Dosen pengampu:
Drs. H. Athor Subroto, M. Si
DISUSUN OLEH
KELOMPOK II:
M. Arrosyid
Ahmad Maulana
Shodikin
Anik Rahayu
Binti Muakhirin
Fitrotun Ni'amah
JURUSAN PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”
(STAIM)
NGLAWAK-KERTOSONO-NGANJUK
September, 2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sosiologi
pendidikan Islam merupakan mata kuliah yang diberikan pada perguruan tinggi
Islam dan
perguruan tinggi Islam swasta. Tujuan mempelajari sosiologi pendidikan Islam agar mahasiswa mampu memahami prinsip
sosiologi pendidikan Islam dan mampu mengenali dan memecahkan masalah-masalah pendidikan Islam atas dasar
prinsip tersebut.
Kajian-kajian
pendidikan Islam seperti sosiologi pendidikan Islam belumlah tergarap secara
serius dan keseluruhan. Kajian-kajian yang dilakukan berkenan dengan pendidikan
Islam masih
relative sedikit apabila dibandingkan dengan kajian-kajian dalam bidang pemikiaran Islam. Diharapkan apresiasi
serta turut masyarakat muslim terhadap pendidikan Islam semakain banyak,
sehingga kajian yang relatif sedikit itu dapat dipahami dandapat tumbuh
berkembang sebagaimana yang diharapkan oleh dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Maka
dari itu kami di sini menyusun sebuah makalah yang diberi judul “Bidang Kajian
dan Pendekatan Sosiologi Pendidikan Islam” guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sosiologi Pendidikan Islam di Sekolah Tinggi Agama Islam “Miftahul
‘Ula”.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bidang
apa saja yang dikaji dalam Sosiologi Pendidikan Islam?
2.
Pendekatan
apa saja yang dikaji dalam Sosiologi Pendidikan Islam?
C.
Tujuan
Pembahasan
1.
Agar
mahasiswa dapat mengerti, memahami dan mentela’ah bidang yang dikaji dalam
Sosiologi Pendidikan Islam.
2.
Agar
mahasiswa dapat mendiskripsikan pendekatan dalam kajian Sosiologi Pendidikan
Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kajian
Sosiologi Pendidikan Islam
Menurut
S. Nasution masalah-masalah yang diselidiki dalam sosiologi pendidikan meliputi
pokok-pokok masalah sebagai berikut :
1.
Hubungan
sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
Dalam
kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut:
a.
Fungsi
pendidikan dalam kebudayaan.
b.
Hubungan
dengan system pendidikan dengan proses control social dan system kekuasaan.
c.
Fungsi
system pendidikan dalam proses perubahan social dan cultural atau usaha
mempertahankan status quo.
d.
Hubungan
pendidikan dengan system tingkat/status social.
e.
Fungsi
system pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, cultural dan sebagainya.
2.
Hubungan antar manusia dalam sekolah.
Lapangan
kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di
dalam sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam
masyarakat di luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari:
a.
Hakikat kebudayaan sekolah, sejauh mana ada
perbedaan dengan kebudayaan
di luar sekolah.
b.
Pola interaksi social atau struktur masyarakat
sekolah. Yang antara
lain meliputi berbagai hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan
dan hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai
terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok murid lainnya.
3.
Pengaruh
sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah meliputi :
a.
Peranan
social guru.
b.
Hakikat
kepribadian guru.
c.
Pengaruh
kepribadian guru terhadap kelakuan anak.
d.
Fungsi
sekolah terhadap sosialisai murid.
4.
Sekolah
dalam masyarakat meliputi :
a.
Pengaruh
masyarakat atas organisasi sekolah.
b.
Analisis
proses pendidikan yang terdapat dalam system-sistem social dalam masyarakat
luar sekolah.
c.
Hubungan
antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan.
d.
Factor-faktor
demografi dan ekologi dalam masyarakat yang bertalian dengan organisasi
sekolah.
Oleh karena itu,
tujuan sosiologi pendidikan adalah agar mahasiswa mengerti, memahami, dan
mengaplikasikan seluruh konsep, teori, dan aplikasi sosiologi pendidikan untuk
dapat mengembangkan pendidikan agama islam dalam meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan, berdasarkan tujuan sosiologi pendidikan tersebut, maka ruang
lingkup sosiologi pendidikan mencakup :
1.
Konsep
dasar sosiologi pendidikan.
2.
Tujuan,
pendekatan, dan signifikansi sosiologi pendidikan.
3.
Sejarah
dan tokoh sosiologi pendidikan.
4.
Teori
sosiologi pendidikan.
5.
Pengembangan
social peserta didik.
6.
Sosiologi
bagi guru.
7.
Sekolah
dan masyarakat.
8.
Sekolah
dan tata social.
9.
Sosialisasi
di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
10. Hubungan guru, murid, dan masyarakat.
11. Organisasi sekolah.
12. Sosiologi dan kurikulum.
13. Proses belajar mengajar dari sudut sosiologi.
14. Kebudayaan sekolah, masyarakat, dan keluarga.
15. Pola interaksi sekolah, keluarga, dan
masyarakat.
16. Pengaruh sekolah terhadap masyarakat.
17. Institusi masyarakat.
18. Pendidikan multi cultural.
B.
Pendekatan
Kajian Sosiologi Pendidikan Islam
1.
Pendekatan
individu
Istilah individu
bersal dari bahasa latin individum yang berarti tidak terbagi. Individu
dibatasi oleh diri sendiri dan tidak terbagi. Yang dimaksud dengan pendekatan
individu disini adalah suatu masyarakat yang terdiri dari kumpulan
individu-individu, sehingga gejala social diterangkan dengan gejala individu.
Apabila kita dapat memahami tingkah laku individu satu persatu, seperti cara
berfikir, perasaan, kemauan, perbuatan, sikap dan ucapanya maka seseorang akan
dapat dimengerti keberadaan suatu masyarakat.
Dengan demikian,
invidu adalah manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas dan lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah lakuspesifik
diriya, karena dalam diri individu, manusia mempunyai tiga aspek, yaitu aspek organik
jasmaniah, aspek spikis rohaniah, dan aspek sosial kebersamaan. Ketiga aspek
tersebut saling mempengaruhi dan keguncangan pada satu aspek akan membawa
akibat pada aspek lainnya. Akibat-akibat tersebut disebabkan oleh:
a.
Menyimpang
dari norma kolektif
b.
Kehilangan
pada individualitasnya dan tahluk pada kolektif
c.
Mempengaruhi
masyarakat seperti pahlawan atau pengacau.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terjadi
penyimpangan perilaku sosial atauperubahan pembangunan pada masyarakat berasal
dari pengaruh pola tingkah laku individu, oleh karena itu pendekatan individual
berpedapat bahwa individual yang primer dan yang masyarakat adalah skunder.
2.
Pendekatan
social
Yang dimaksud dengan
pendekatan social disini adalah suatu cara untuk memahami tingkah laku manusia
secara berkelompok dalam suatu masyarakat. Pendekatan sosial beranggapan bahwa
tingkah laku mutlak ditentukan oleh masyarakat dan kebudayaan, dimana
individulitas tenggelam dalam sosialitas manusia. Berdasarkan pola interaksi
individu dengan masyarakatnya, ditemukan proses sosialisasi. Menurut wodworth
bahwa manusia dalam menyesuaikan diri dalam lingkungannya selalu mengalami 4
macam proses:
a.
Individu
dapat bertentangan dengan lingkungannya.
b.
Individu
dapat menggunakan lingkungan.
c.
Individu
dapat berpartasipasi dengan lingkungan.
d.
Individu
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Tahap penyesuaian diri dngan lingkungan
merupakan tahap puncak dari setiap individu dalam interaksi dengan
lingkungannya. Ada dua model dalam penyesuaian diri, yaitu:
a.
Auto
plastic yaitu mengubah diri kita sesuai lingkungannya.
b.
Alloplastic
yaitu mengubah lingkungan sesuai kehendak kita.
3.
Pendekatan
interaksi
Yang dimaksud dengan
pendekatan interaksi disini menurut max weber adalah suatu cara untuk memahami
masyarakat cukup dengan memahami masyarakat dan individu. Dengan adanya
interaksi manusia sejak lahir, telah mempengaruhi tingkah laku orang lain,
seperti orang tua, keluarga, dan benda-benda yang ada disekitarnya. Oleh karena
itu, situasi interaksi adalah situasi hubungan sosial. Tanpa menginteraksikan
diri manusia tidak mungkin dapat tumbuh dan berkembang secara wajar. Kesimpulan
dari pendekatan ini adalah bahwa untuk mengetahui tinggkah laku manusia, harus
dilihat dari individu dan masyarakat.
4.
Pendekatan
fungsional
Yang dimaksud dengan
pendekatan fungsional disini menurut emile Durkheim adalah suatu cara untuk
memahami masyarakat dengan melihat keseluruhan dari masyarakat tersebut melalui
pranata social (institute, partai).
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Kajian
Sosiologi Pendidikan
a.
Hubungan
sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.
b.
Hubungan
antar manusia dalam sekolah.
c.
Pengaruh
sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah.
d.
Sekolah
dalam masyarakat.
2.
Pendekatan
Kajian Sosiologi Pendidikan
a.
Pendekatan
individu
Yang dimaksud dengan pendekatan
individu disini adalah suatu masyarakat yang terdiri dari kumpulan
individu-individu, sehingga gejala social diterangkan dengan gejala individu.
b.
Pendekatan
sosial
Yang
dimaksud dengan pendekatan social disini adalah suatu cara untuk memahami
tingkah laku manusia secara berkelompok dalam suatu masyarakat.
c.
Pendekatan
interaksi
Yang dimaksud dengan pendekatan
interaksi disini menurut max weber adalah suatu cara untuk memahami masyarakat
cukup dengan memahami masyarakat dan individu.
d.
Pendekatan
fungsional
Yang
dimaksud dengan pendekatan fungsional disini menurut emile Durkheim adalah
suatu cara untuk memahami masyarakat dengan melihat keseluruhan dari masyarakat
tersebut melalui pranata social (institute, partai).
Daftar
Pustaka
Ahmadi, Abu. 1987. Sosiologi
Pendidikan. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Ishomuddin. 1997. Sosiologi
Perpektif Islam. Malang: UMM Press.
Supriyanto, triyo,
dkk. 2007. Sosiologi Pendidikan. Malang: UIN Malang Press.
0 komentar:
Posting Komentar